Kegiatan tersebut diklaim dalam rangka mengumandangkan semangat kewirausahaan sebagai cikal bakal pergerakan kewirausahaan Pemuda Indonesia. Tujuannya, sebagai program sosialisasi yang dikhususkan bagi mahasiswa untuk memperoleh penyadaran soal kewirausahaan sesuai amanat UU Pemuda No 40/2009, bahwa pemuda di Indonesia ada di ranah usia 16-30 tahun.
"Kami lakukan ini dalam rangka menyiapkan pemuda di kemudian hari, harus diisi dan dipersiapkan. Melalui pintu wirausaha ini, perlu diberikan pemahaman wirausaha, khususnya mahasiswa," kata Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda pada Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Ponijan Puspodihardjo, Kamis (13/3/2014).
Karena, lanjut dia, mahasiswa bagian dari pemuda yang mengenyam pendidikan tinggi. Tentunya mereka sudah mampu memberikan pencerahan, mengelola, mengatur, emosi yang dimiliki.
Ponijan mengatakan, mahasiswa harus memahami pentingnya berwirausaha. Roh berwirausaha adalah adanya kemauan, bekerja keras, ulet, tekun, berani, dan bertanggung jawab, serta memiliki kapasitas.
"Kami pemerintah wajib melayani para pemuda, kembangkan minat dan bakatnya. Kemenpora mendidik pemuda yang tak sekadar cari uang lewat wirausaha, yang penting punya karakter," jelasnya.
Dia menegaskan, seorang wirausahawan juga harus mandiri, tidak tergantung orang lain. Para pemuda mampu menciptakan peluang kerja bagi masyarakat.
"Coba contoh, itu tukang pecel di seluruh Indonesia, berapa banyak pencari kerja teratasi menjadi pelayan tukang pecel lele, itu pendidikannya SMP, Bayangkan kalau pendidikannya perguruan tinggi, maka pasti akan beda pandangannya, sebab para mahasiswa adalah orang yang terdidik," jelasnya.
Salah satu mahasiswa binaan Kemenpora, Ponijan mencontohkan ada lulusan mahasiswa yang kini menjadi pengusaha tas sukses di Tanggulangin, Sidoarjo. Tidak hanya penggelontoran modal, tetapi dengan memberikan pendampingan mentor.
"Modal tak selalu bicara uang, tetapi karakter, semangat, dan keberanian, ada uang Rp100 juta pun kalau tak punya karakter belum tentu berjalan. Kami mengerahkan mentor untuk pendampingan, ada 50 mentor di Depok saja, karena pemuda ini perlu didampingi, masih usia labil," tegasnya.
Pengembangan kewirausahawan pemuda yang dilakukan Kemenpora diantaranya pengembangan pemuda desa pantai, pemuda desa pertanian, dan suburban disesuaikan dengan potensi daerahnya. Hal itu bersinergi dengan Kementerian terkait seperti Kemenakertrans.
0 comments:
Post a Comment